Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Arifin di Desa Tanggungharjo, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah berhasil mengembangkan agrowisata melon. Agrowisata tersebut bahkan berhasil memanen 3,5 ton melon di atas lahan seluas 1.300 m2.
Pengasuh Ponpes Bustanul Arifin Sihabul Millah mengatakan, kebun tersebut dikelola para santri di sela-sela belajar ilmu agama. Kebun tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai agrowisata.
”Kebun ini ditanami buah melon jenis melon tipe Rock Melon dan Golden Apollo di lahan milik pondok pesantren seluas 1.300 m2. Jumlah buahnya kira-kira 1.800-an. Konsepnya agrowisata, jadi pengunjung bisa memetik langsung,” ujar sosok yang disapa Gus Sihab itu, Selasa (25/7/2023).
Gus Sihab menambahkan, masa penanaman hingga panen memakan waktu kurang lebih dua bulan. Dia menegaskan, pengelolaan kebun tersebut sepenuhnya dilakukan para santri.
”Sejak ditanam sampai panen kurang lebih dua bulan, atau selama 70 hari. Kita beri modal untuk anak-anak santri sekaligus pengelola,” imbuh Gus Sihab.
Gus Sihab menyatakan, melon tersebut rata-rata memiliki berat 3-4 kilogram. Per kilogram dibandrol dengan harga Rp 14 ribu.
Melalui lahan melon tersebut, pihaknya juga memiliki visi untuk membangun pondok. Karenanya, harga Rp 14 ribu itu lebih tinggi dibanding harga pasaran.
”Per kilonya untuk satu buah melon seharga Rp14.000. Rinciannya, Rp 10.000 harga melon sesuai di pasaran, kemudian Rp 4.000 untuk infaq pembangunan pondok pesantren,” terangnya.
Setelah sukses panen perdana itu, pihaknya berencana menanam melon yang lebih luas lagi dengan sistem green house. Hasilnya nanti akan digunakan untuk pembangunan pondok pesantren.
”Rencananya begitu, konsepnya greenhouse. Harapannya hasilnya tentu untuk pembangunan ponpes,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Murianews.com dengan judul “Ponpes di Grobogan Punya Agrowisata Melon, Panen 3,5 Ton”, Klik untuk baca: http://berita.murianews.com/saiful-anwar/395394/ponpes-di-grobogan-punya-agrowisata-melon-panen-3-5-ton .